miamijaialai.org

miamijaialai.org – Para ilmuwan baru-baru ini berhasil mengungkap keberadaan Rungholt, sebuah kota yang telah hilang sejak tahun 1362 Masehi, yang sering disebut sebagai ‘Atlantis Jerman’ karena peradaban maju yang pernah dimilikinya.

Sejarah dan Mitos Rungholt

Dilaporkan oleh Daily Mail, Rungholt sering disebut sebagai ‘Atlantis Laut Utara,’ mengacu pada mitos Atlantis dalam mitologi Yunani yang terkenal dengan kekayaan dan kemajuan teknologinya. Meskipun banyak yang menganggap kisah Atlantis hanya sebagai legenda, Rungholt nyata dan dikenal memiliki pelabuhan yang strategis, memainkan peran penting dalam perdagangan dan hubungan internasional masa itu.

Legenda mengatakan bahwa kekayaan dan kesombongan penduduk Rungholt telah memicu murka ilahi, yang menyebabkan Tuhan mengirim badai besar yang menghancurkan kota tersebut dalam semalam, membenamkannya ke dasar Samudera Atlantik, dan menjadikannya sebuah cerita legendaris.

Proses Penemuan Setelah Enam Abad

Menurut laporan dari Science Alert, penemuan ini bermula dari identifikasi sebuah gundukan sepanjang 1,9 kilometer dekat pulau Sudfall. Penelitian arkeologi dengan metode survei geofisika mengungkapkan bahwa gundukan ini merupakan bagian dari kota abad pertengahan Rungholt yang telah lama hilang. Dennis Wilken dari Universitas Kiel menyatakan bahwa kota ini tertimbun oleh lumpur.

Penelitian ini menggunakan teknologi canggih seperti gradiometri magnetik geofisika, induksi elektromagnetik, dan eksplorasi seismik, seperti yang dilaporkan oleh situs resmi Johannes Gutenberg-Universitat Mainz.

Peninggalan Bersejarah dari Kota Rungholt

Beberapa temuan penting dari Rungholt termasuk:

  1. Gereja:
    Hasil eksplorasi menunjukkan struktur yang diperkirakan merupakan fondasi gereja berukuran 40 m x 15 m. Bente Sven Majchczack dari Universitas Kiel mengungkapkan bahwa gereja ini adalah satu dari beberapa gereja besar di Frisia Utara, menunjukkan signifikansi gereja sebagai pusat kehidupan komunal dan spiritual.
  2. Infrastruktur:
    Selain gereja, lokasi ini juga berisi sistem drainase yang terorganisir, tanggul laut dengan pelabuhan gerbang pasang surut, dua gereja lebih kecil, dan gereja utama yang besar. Dr. Hanna Hadler dari Johannes Gutenberg-Universitat Mainz menekankan bahwa pemukiman Abad Pertengahan yang terkubur di bawah lumpur pantai telah mengalami erosi serius, seringkali hanya meninggalkan jejak negatif.

Penemuan kembali kota yang telah hilang selama lebih dari enam abad ini tidak hanya memberikan kejelasan mengenai legenda ‘Atlantis Jerman’ tetapi juga menambahkan wawasan penting ke dalam sejarah arkeologis Eropa. Rungholt kini telah berpindah dari wilayah mitos menjadi subjek penelitian sejarah yang konkret, menawarkan peluang baru untuk memahami dinamika peradaban masa lalu.